Sahabat BASMA, setelah terjadi peristiwa teror ledakan di kawansan MH Thamrin pada sekitar jam 10 pagi hari ini, menunjukkan bahwa pelaku bom memiliki target tertentu yang diinginkan. Seperti yang diketahui bahwa selain MH Thamrin sebagai salah satu jantung Ibu Kota, jaraknya yang dekat dengan Istana Negara, dicurigai merupakan salah satu tujuan para pelaku pengeboman.
Sosiolog Universitas Indonesia, Ganda Upaya saat diwawancarai jawapostv malam ini menegaskan, bahwa lokasi sarinah dijadikan sebagai target pengeboman, merupakan upaya kelompok radikal untuk memperlihatkan kekuatan dirinya, dan sebagai upaya agar kelompok militan ISIS bisa dianggap kuat oleh masyarakat.
Pos Polisi Hancur. Sumber jawapostv |
Ganda juga memperingatkan, agar para aparat sadar bahwa dari kejaidan ini yang terjadi pada tanggal 14 Januari, menunjukkan bahwa mereka telah mengetahui pola kemanan di Indonesia yang biasanya ditingkatkan ketika ada kegiatan-kegiatan besar, seperti hari Idu Fitri, natal ataupun tahun baru.. Tanpa memperhatikan pada saat aktifitas masyarakat normal. Sehingga bisa dimaklumi peristiwa ini terjadi, dan berada di pusat aktifitas masyarakat.
Ketika ditanya soal apa yang harus dilakukan masyarakat agar tidak terpengaruh dengan doktrin radikalisme agama yang semakin meresahkan masyarakat ini, Ganda menjawab, cara yang tepat bagi masyarakat untuk menanggulangi ideologi radikal ini, adalah dengan mengcouner / melawan menggunakan ideologi, harus memberikan penjelasan dan tafsir yang berlawanan dengan pemahaman mereka. hal ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun seluruh elemen masyarakat. Caounter tersebut dapat dimulai dari keluarga, bisa dilakukan oleh masjid maupun gereja, dan bisa dilakukan oleh media massa. Ganda berharap, gerakan mengcounter radikalisme agama ini, dan berlanjut secara terus menerus.
Ganda juga menjelaskan bahwa apa yang dilakukan oleh pelaku peledakan, menurut golongan mereka, merupakan pengorbanan yang mulia. Sehingga pelaku yang sudah didoktrin, merasa bangga dengan apa yang dilakukan, karena dia yakin akan mendapatkan pahala / surga.
Seperti diberitakan sebelumnya, ISIS telah mengklaim atas kejadian yang mengakibatkan 24 korban ini. Hal itu telah disampikan ISIS melalui Aamqaa. Hal tersebut menunjukkan bahwa ISIS berada dibalik serangan teror yang telah menghancurkan Pos Polisi Lalu Lintas ini, dan dengan kejadian ini Polisi menetapkan siaga 1.
Sahabat BASMA, Sesuai dengan anjuran diatas, maka diharapkan kita sebagai masyarakat agar sejak dini mewaspadai paham radikalisme agama ini, yang dapat dimulai dari yang terdekat, yakni keluarga.
0 Response to "ISIS Sudah Paham Pola Keamanan Indonesia"
Post a Comment
Mohon berkomentar dengan baik. Dan tidak menyertakan Link Atif maupun Non Aktif. Mohon Maaf jika Balasan Telat